Jumat, 01 Januari 2016

Our Traffic Condition

Potret Kondisi Lalu Lintas Jogjakarta

Jogja, siapa yang tidak tau kota penuh dengan budaya dan wisatanya. Mulai dari pantai hingga candi ada di Jogja dan sebagai daerah istimewa di indonesia kawasan Jogja merupakan kawasan yang sangat penuh dengan daya tarik, selain kekayaan alam yang ada Jogja juga terkenal akan dunia pendidikannya. Selaras dengan hal itu pastilah tata kota dan khususnya kondisi fasilitas perlrngkapan jalan dan desain lalu lintas merupakan hal yang vital di Jogja.
Tapi tahukah anda? Budaya berlalu lintas di Kota besar  yang ketat akan peraturan dan keamanan lalu lintasnya mulai dari penegakan hukumnya dalam berlalu lintas sangat ketat bukan?. Hal tersebut bisa dilihat dari kamera CCTV yang sekarang mulai dipasang pada simpang – simpang yang berpotensi macet serta pada ruas yang merupakan daerah rawan kecelakaan. namun pada kenyataanya faktor pelanggaran berlalu lointas sering terjadi. Jumlah kendaraan yang sangat banyak serta kesadaran pengguna jalan sendiri akan keselamatan merupakan hal yang sulit diselesaikan permasalahannya hingga saat ini.
Berdasarkan sumber dari BPS tahun 2015, dominasi jumlah kendaraan yaitu sepeda motor sebesar 81% pada tahun 2013. Bisa dibayangkan bahwa pasti terjadi peningkatan jumlah kendaraan sepeda motor serta kendaraan jenis lainnya pada tahun 2015 ini sebanding dengan meningkatnya jumlah penduduk serta bertambahnya universitas universitas di Jogja khusunya sehingga banyak mahasiswa maupun anak SMA yang menggunakan kendaraan pribadi, khususnya sepeda motor. Selain itu berdasarkan faktor penyebab terjadinya tabrakan, faktor manusia yang paling mendominasi yaitu sebesar 67%, faktor kendaraan 5%, faktor jalan dan lingkungan 4%, serta kombinasi faktor tersebut sebesar 24%. (sumber: Masyarakat Transportasi Indonesi, 2012)
Jelas bukan? Bahwa faktor manusia sangat mendominasi adanya pelanggaran. Berikut ini beberapa potret pelanggaran yang biasanya terjadi di Ring Road.


Bisa terlihat bahwa pelanggaran yang tetrjadi di Ring Road ini yaitu penyalahgunaan jalur sepeda oleh pengguna mobil. Padahal kita tahu bahwa lajur sepeda motor hanya khusus dilalui oleh sepeda motor dengan lebar lajur yang sempit khusus sepeda motor, namun mobil tersebut nekat untuk melalui nya. Hal tersebut sudah merupakan pelanggaran yang sangat sering ditemui. Selain itu,  terdapat pelanggaran lain yang tidak mengutamakan keselamatan, yaitu tidak memberikan helm bagi anak. Dibawah ini dapat kita lihat bahwa terdapat sepeda motor dengan 3 pembonceng, dan dua dintaranya adalah anak-anak. Padahal kita tahu bahwa anak juga berhak dalam mendapatkan keselamatan, karena anak sendiri merupakan generasi penerus bangsa kita. Namun pada kenyataanya, masih sering dijumpai orang tua yang tidak memperdulikan keselamatan anak-anaknya, kesadaran orang tua masih sangat rendah dalam hal keselamatan.  

Selain itu tidak lengkapanya perlengkapan kendaraan juga masih ditemui pada kota sekelas Jogja yang biasanya orang orang yang akan berkunjung ke kota besar ini selalu mempersiapkan perlengkapan kendaraannya karena tahu akan ketatnya peraturan di Jogja. Namun pada kenyataanya,masih dijumpai pengguna sepeda motoryang tidak menggunakan perlengkapan kendaraan yaitu spion. Padahal kita tahu bahwa spion merupakan hal yang penting sebagai pengendali saat berkendara.

Berdasarkan kondisi kondisi tersebut, perlu adanya perubahan dalam melakukan suatu perubahan ini, yaitu mulai dari instansi kepolisisan sebagai penegak hukum, dinas perhubungan yang fokus dalam fokus fasilitas perlengkapan jalan serta dinas pekerjaan umum dalam konteks jalan, tata kota, instansi kesehatan, tokoh masyarakat, pelajar pelopor, hingga masyarakat sendiri harus bersama-sama peduli akan keselamatan lalu lintas sendiri. Program program keselamatan perlu dilakukan seperti kampanye keselamatan mulai dari usia dini hingga pada taraf orang tua juga penting.
Sebagai masyarakat peduli kesalamatan, mari kita wujudkan Indonesia yang sadar keselamatan dan peduli untuk senantiasa terus berperilaku keselamatan demi masa depan serta demi mengurangi angka kecelakaan yang sangat merugikan bangsa.


Penulis : Farida Nur Fadhilah

Sumber foto : Farida Nur Fadhilah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar