Tentang Konflik Lalu
Lintas
Jalan raya merupakan salah satu prasarana bagi kelancaran
lalu-lintas baik disuatu kota maupun pedesaan. Salah satu bagian dari jalan
raya yang dianggap perlu dianalisa serta dievaluasi adalah persimpangan.
Analisa kapasitas dan evaluasi pada persimpangan merupakan hal yang penting
dalam menilai karakteristik dan seberapa besar tingkat pelayanan dari
persimpangan tersebut. Sebab tingkat pelayanan pada suatu persimpangan
memberikan efek yang signifikan dalam pengoperasian secara keseluruhan lalu
lintas di persimpangan tersebut. Persimpangan jalan adalah sumber konflik lalu lintas. Oleh karena itu,
salah satu upaya memperlancar lalu lintas adalah dengan mengurangi
titik konflik ini, misalnya dengan memasang lampu lalu
lintas pada tiap persimpangan jalan untuk mengatur giliran gerak kendaraan.
Persimpangan
jalan didefinisikan sebagai daerah umum di mana dua jalan atau lebih bergabung
atau bersimpang, termasuk jalan dan fasilitas tepi jalan untuk pergerakan
lalu-lintas di dalamnya (AASHTO, 2001). Persimpangan jalan adalah daerah /
tempat dimana dua atau lebih jalan raya bertemu atau berpotongan, termasuk
fasilitas jalan dan sisi jalan untuk pergerakan lalulintas pada daerah
tersebut. Fungsi operasional utama persimpangan adalah menyediakan ruang untuk
perpindahan atau perubahan arah perjalanan. Persimpangan merupakan bagian
penting dari jalan raya. Oleh karena itu, efisiensi, keamanan, kecepatan, biaya
operasional dan kapasitas suatu persimpangan tergantung pada desain dari
persimpangan itu sendiri.
Pada persimpangan umumnya terdapat empat macam pola
dasar pergerakan lalulintas kendaraan yang berpotensi
menimbulkan konflik (Underwood, 1991), yaitu: Merging
(bergabung dengan jalan utama), Diverging (berpisah
arah dari jalan utama), Weaving (terjadi
perpindahan jalur / jalinan), dan Crossing (terjadi perpotongan dengan
kendaraan dari jalan lain) sebagaimana terlihat pada
Gambar 1.
Gambar 1. Pola pergerakan dasar pada persimpangan
Persimpangan jalan adalah
sumber konflik lalu lintas. Apalagi jumlah simpang di kota sangat besar dan
jumlahnya banyak, tidak terkecuali di Kota Tegal. Adapun masalah kecelakaan
pada persimpangan tersebut, sehingga penelitian ini saya akan membahas mengenai
konflik di persimpangan sekaligus mencari permasalahan-permasalahan apa saja
yang menyebabkan terjadinya konflik tersebut. Survei konflik adalah sebuah
metode sistematis mengamati dan mencatat lalu lintas konflik dan peristiwa lain
yang terkait dengan keselamatan dan operasional . Seseorang yang melakukan
survei lapangan dikenal sebagai pengamat konflik lalu lintas.
Gambar mengenai konflik yang ada di persimpangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar